toolbar powered by Conduit

Selasa, 19 Agustus 2008

Yuwie..Friendster Yang Dibayar..!!!

Yuwie..Friendster Yang Dibayar..!!!


YHentikan hidup yang membosankan! Sekarang Anda bisa bersenang-senang sambil dapat uang…
“Hanya Dengan Berkenalan, Mengajak Teman Lama, Nongkrong Bareng, maka ANDA Dibayar Dengan DOLLAR Oleh Yuwie… Daftar GRATIS!”

Teman saya bilang, “Ada sejenis Friendster baru, daftarnya gratis tapi aktifitas kita akan dibayar hingga $10,235.49 bahkan lebih/bulan…” Saya bilang, “Ahh… bohooong!”

Tapi karena gratis & tanpa resiko saya coba join, kalau bohong saya tinggalkan… setelah 3 minggu melakukan beberapa aktifitas di Yuwie, pada tanggal 11 Oktober saya lihat di halaman earning report saya ternyata dapat $0.17… wahh kecil sekali… bagaimana mau nyampe $10,235.49?

Tapi ada juga yang dapat $26.48, ada yang dapat $50.37 setelah join 2 bulan dan bahkan ada yang mendapat $144 di bulan ke-3… Saya mulai optimis…

Ada yang percaya, ada yang tidak… ada yang optimis, ada yang pesimis… silahkan itu sah-sah saja… karena kalau semua orang setuju, ketika anda bicara maka yang lain akan memasukkan tangan kedalam saku celananya dan mengatakan “uh huh… uh huh… uh huh…”

Yuwie adalah social networking (sejenis friendster) pertama di dunia yang membayar para membernya!

Anda akan dibayar ketika siapa saja yang membuka…
- halaman profil anda
- halaman blog anda
- melihat semua teman anda (view all)
- melihat semua komentar anda (view all)
- halaman picture anda
- jika seseorang melihat halaman layout anda
- jika anda beraktifitas di contorl panel (member area)

Kenapa Yuwie bisa membayar anda?

Logikanya mudah saja… setiap anda membuka suatu halaman, pasti ada iklan di halaman tersebut… terutama Google Ads…

Simple-nya seperti ini…

Perusahaan lain beriklan di Yuwie > perusahaan itu membayar Yuwie > Yuwie membayar anda

Sangat logis!

Berapa Yuwie membayar anda?

Per halaman yang dibuka (per impression/view), semua itu akan dihitung 1 (satu) dan akan diakumulasikan.

Anda akan dibayar kira-kira $0.45 per 9.000 views… seperti contoh dibawah ini seandainya anda mengajak 3 teman dan teman anda mengajak 3 teman lagi hingga kedalaman 10 level, dan setiap referral membuka 1000 halaman per bulan…

Wow anda pasti berpikir… “Kecil sekali komisinya?” Ya, tapi bayangkan jika tahun depan Yuwie memiliki member sebanyak FS, maka pada saat itu anda bisa jadi sangat-sangat kaya :)


Sekarang mungkin anda bertanya… “Bagaimana menghasilkan jutaan views supaya bonus saya besar?” Seperti di FS, ajak teman anda untuk bergabung maka setiap aktifitas teman anda itu, views yang mereka hasilkan akan diakumulasikan dengan total views anda… maka total views anda pasti makin banyak :)

Jutaan views itu sangat mungkin karena teman yang anda ajak pasti punya teman lagi dan jika ia mengajaknya maka total views temannya teman anda itu juga akan diakumulasikan pada total views anda, terus dan terus hingga kedalaman 10 level, maka pada saat itulah anda sangat mungkin mendapatkan cek $10,235.49 (sekitar Rp. 94.166.508,-) per bulan.

Temukan teman baru dan nikmati, berkenalan dengan ribuan member lainnya, nongkrong bareng dengan teman lama dan dapatkan dollar-nya :)

WARNING! Pilih Mana tetep dibudakin ma FRIENDSTER atau pindah ke YUWIE, di YUWIE..lu temen dapet..duit pun dapet..iya g..!!!

klo lu pilih YUWIE…segera SIGN UP, klik JOIN NOW di bawah ini..!!!!

Gabung sekarang... GRATIS!

Daftar > Ajak Teman > Hang Out (seperti di FS) > Terima cek $ dari Yuwie

Trik untuk mendapatkan downline sebanyak - banyaknya :

- Setelah anda mendaftar di YUWIE sebaiknya anda membuat website atau blog, saran kami anda membuat blog karena relatif lebih mudah.

alamat blog : www.blog.com, www.blogger.com dll.

alamat domain + hosting gratisan : www.cjb.net, www.bravenet.com dll

- jika anda mengalami kesulitan kalimat dalam menyusun website atau blog, silahkan saja kopi paste kalimat yang ada dalam web ini

- Promosikan blog atau website anda ke media chat, forum-forum, atau media iklan online gratisan

Sabtu, 16 Agustus 2008

Pemerintah Siapkan Operasi Hutan Lestari Lanjutan
Kamis, 07 Juli 2005 | 10:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Kehutanan MS Kaban mengatakan pemerintah akan melaksanakan lanjutan Operasi Hutan Lestari. "Untuk selanjutnya kita akan lakukan di Kalimantan dan 11 provinsi lainnya," ujarnya kepada Tempo, Kamis (7/7).

Operari Hutan Lestari lanjutan ini, kata Kaban, akan dilaksanakan setelah pergantian Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri). "Sekarang kami masih dalam tahap perencanaan, nanti dilaksanakan setelah pergantian Kapolri," ujarnya.

Kaban mengatakan pihaknya masih mengkaji daerah-daerah mana yang selama ini mulai muncul kembali pencurian kayu. "Nanti kita lihat mana yang selama ini marak muncul pencurian kayu," ucapnya.
Pembalakan Hutan Kalimantan Sulit Diatasi
Kamis, 29 Juni 2006 | 18:53 WIB

TEMPO Interaktif, Palangkaraya:
Pembalakan hutan secara liar di Kalimantan Tengah sulit diatasi karena berhubungan dengan sosial-ekonomi masyarakat, sempitnya lapangan kerja, dan lemahnya penegakan hukum. "Kondisinya sudah karut-marut dan sulit diatasi," kata Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang di Palangkaraya, hari ini.

Selain faktor ekonomi, kata Teras, praktek liar ini melibatkan aparat untuk mengeruk keuntungan pribadi. Aparat sengaja memberi peluang para cukong kayu, pengusaha, dan penebang liar membalak hutan.

Modus pembalakan, kata Teras, ada dua jenis. Pertama, pengusaha melanggar izin operasi yang dimiliki. Padahal mereka adalah pengusaha sah yang memiliki izin. Kedua, para pencari kayu dan penebang yang tidak memiliki izin tapi tetap merambah hutan. "Pengusaha sering menebang pohon di luar rencana kerja tahunan," katanya.

Minggu, 27 Juli 2008

Sumbar Lestarikan Penyu PDF Print
26-05-2008
Padang - Pemerintah Kota Padang melanjutkan penangkaran penyu melalui kegiatan pembibitan tahap dua pada bulan Mei 2008. "Ancaman kepunahan terjadi akibat perburuan terhadap penyu dan telurnya masih cukup tinggi, karena harga jualnya menggiurkan," kata Kepala Bapedalda Kota Padang, Endang Dewata, di Padang, Minggu. Tahap pertama sekitar sebulan lalu telah dilepas 100 anak penyu ke Pulau Penyu, Pulau Kerabak Ketek, dan Kerabak Gadang. Anak penyu yang dilepas terdiri dari penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chetonia mydas).

Bapedalda Kota Padang, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang bekerja sama dengan Fakultas Biologi Unand, melanjutkan penangkaran terhadap penyu dengan cara swadana.

Menurut Endang, Konvensi Perdagangan Internasional Satwa dan Flora Liar (CITES) --yang telah diratifikasi Indonesia-- memasukkan penyu dalam Apendix I, yaitu kategori harus dilindungi dan tidak bisa diperdagangkan.

"Kepunahan satu jenis satwa di alam, otomatis akan menganggu ketidakseimbangan ekosistem makhluk hidup di alam," katanya.

Pemko Padang, katanya lagi, sudah mengajukan konsep kegiatan penangkaran penyu dalam APBD sebesar Rp200 juta untuk dialokasikan dalam tahun 2009.

"Sedangkan kegiatan penangkaran tahun 2008, kita hanya menggunakan dana swadaya, sehingga 2009 perlu lebih dianggarkan dalam APBD Kota Padang agar konservasi terhadap penyu makin baik," katannya.

Di sisi lain, masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi telur penyu. Mimi (60), perantau Minang di Jakarta, mengatakan setiap pulang ke Padang, dirinya bisa menghabiskan 20 telur penyu matang sekali makan.

"Habis, telur penyu enak sih, lagian di Jakarta sulit diperoleh kendati ada, harganya jauh lebih tinggi," katanya.

Harga telur penyu kini mencapai Rp5.000/butir hingga Rp7.000/butir.

Peneliti aktif dari Fakultas Perikanan Universitas Bung Hatta, Padang, Harfiandri Damanhuri, menyebutkan, konsumsi telur penyu oleh masyarakat Sumatera Barat cukup tinggi, terkait pasokan telur penyu mencapai 1.000 butir per minggu ke pusat penjualan telur penyu di Pantai Padang, Kota Padang.

Pusat Informasi Penyu wilayah Sumatera Barat menyebutkan, berdasarkan perhitungan pada April-Juni tahun 2005 lalu, jumlah telur penyu yang masuk ke lokasi penjualan mencapai 22.255 butir atau hampir 7.000 butir perbulan.

Sebanyak 45 persen di antaranya berasal dari pulau yang ditetapkan sebagai wilayah konservasi penyu di Kabupaten Pesisir Selatan, Pulau Penyu, Pulau Kerabak Ketek, dan Kerabak Gadang.


Sumber :
http://www.antara.co.id/arc/2008/5/25/sumbar-lestarikan-penyu/

lestarikan alamku

Cikondang Lestarikan Alam
Tidak Pernah Alami Bencana

Bandung, Kompas - Masyarakat Kampung Adat Cikondang, yang terdiri dari sekitar 200 kepala keluarga, hidup secara modern. Namun, selama lebih dari 300 tahun, mereka mampu menjaga hutan larangan dan lingkungan adat lainnya, berikut seluruh makhluk hidup di dalamnya.

Kampung adat yang berada di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, sekitar 40 kilometer dari Kota Bandung, terasa asri. Sawah, kolam ikan, dan sungai berbatu adalah pemandangan di kampung itu.

Meski demikian, masyarakatnya cukup modern. Hampir seluruh penduduk memiliki barang elektronik sehingga mudah mendapatkan hiburan. Model rumahnya pun banyak yang modern, seperti banyak dijumpai di kota.

Namun, masyarakatnya mempertahankan budaya leluhur yang diwariskan berabad-abad lalu. Dengan hanya menyebutkan kata pamali (dilarang), masyarakat mematuhinya. Hasilnya, sejak dibukanya lahan kampung adat oleh Syeh Muhammad Tunggal lebih dari 300 tahun lalu, lahan hutan lindung, lahan pertanian, dan permukiman tetap terpelihara.

Menurut Samsa, Ketua Adat Kampung Cikondang, Kamis (29/3), hutan lindung atau hutan keramat milik kampung adat seluas 3 hektar merupakan bagian dari Gunung Tilu.

Luas persawahannya 4.200 meter persegi, terdiri dari lahan palawija 3.500 meter persegi dan permukiman atau rumah adat 700 meter persegi. Sementara luas pemakaman 5 hektar. Seluruh wilayah kampung adat ini masih lestari.

"Masyarakat tahu bahwa mereka boleh masuk hutan untuk mencari kayu bakar dari pohon-pohon tumbang, tetapi tidak boleh menebangnya," kata Samsa.

Masyarakat di luar komunitas adat Cikondang tidak berani masuk karena memercayai akan tersesat di dalamnya. Pohon-pohon di hutan tersebut masih rapat. Jenis pohonnya antara lain kayu masang, lengsar, puspa, dan saninten. Banyak pohon yang diameternya mencapai 2 meter.

Lima tahun sekali, untuk mengganti pohon tumbang, masyarakat menanam pohon lain, seperti rasamala, kayu putih, dan pinus. Sementara itu, jenis binatang yang ada di dalamnya, antara lain kera, rusa, harimau, babi hutan, dan ular-ular besar.

Masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menjaga upacara adat. Setiap setahun sekali diadakan hajat lembur. Setiap Agustus diadakan hajat susukan untuk memeriksa irigasi dan mengairi sawah. Setiap tanggal 1-15 Muharam diadakan wuku taun (pembukaan tahun).

Hampir seluruh penduduk memiliki penghasilan memadai. Setiap keluarga mampu menyekolahkan anaknya sampai sekolah menengah atas, bahkan ada yang kuliah di perguruan tinggi. "Dengan mengikuti semua perintah dan menaati larangan adat, masyarakat tidak pernah mengalami bencana alam dan kelaparan," ujar Samsa. (ynt)